Info

Curhat Wanita Punya Ibu Terlalu Mengontrol Rencana Pernikahan, Akhirnya Pilih Kawin Lari

Suara.com – Bukan rahasia lagi bahwa membuat rencana pernikahan bisa membuat stres. Tak hanya itu, ada kalanya kedua mempelai tidak setuju dengan keputusan keluarga.

Salah satu contohnya adalah pernyataan wanita berikut ini. Pengantin wanita stres karena ibunya terlalu mengontrol rencana pernikahan.

Meluncurkan Cermin, Wanita ini membagikan kisahnya di Reddit. Di sana, wanita ini menjelaskan bahwa dirinya dilamar pada Oktober 2021 dan sedang merencanakan pernikahan.

Sebagai anak tunggal, wanita ini mengungkapkan bahwa ibunya ingin membantu membuat rencana pernikahan. Namun, keduanya memiliki pendapat yang berbeda.

Baca juga:
4 Tips Ibu Rumah Tangga Agar Konsisten Punya Penghasilan Sendiri

“Daftar tamu kami sekitar 60-80 orang, daftar ibu saya 140 orang. Saya ingin pernikahan sederhana, ibu saya ingin pernikahan tradisional,” tulisnya.

“Saya ingin memakai gaun vintage dari tahun 1920-an, ibu saya menginginkan gaun yang megah. Itu membuatku gila. Stres membuatku sakit dan aku menghindari kontak dengan ibuku,” lanjutnya.

ilustrasi menikah (pixabay/stocksnap)
ilustrasi kawin lari (pixabay/stocksnap)

Karena stres merencanakan pernikahan, wanita ini akhirnya memilih kawin lari. Calon suami wanita ini pun setuju.

Meski begitu, rencana mereka untuk kawin lari nyaris gagal setelah keduanya memberi tahu ibu mereka. Bahkan, ibunda wanita ini malah merencanakan pernikahan sederhana dengan ibu mempelai pria.

Pada akhirnya, wanita ini memutuskan untuk kawin lari tanpa memberi tahu ibunya tanggalnya.

Baca juga:
Tak peduli daun kuningnya sudah melengkung, pria ini berang dengan membawa kayu ke pernikahan mantannya

“Kami kawin lari pada tanggal 5 Maret. Teman saya mengambil foto kami, dan kami bertukar cincin dan janji pernikahan, kami bahkan menari bersama di stasiun tua. Hanya ini yang saya inginkan.”

Sebaliknya, wanita ini hanya mengizinkan ibunya membuat rencana makan malam keluarga. Namun, hal itu membuat sang ibu membungkamnya.

“Jujur, saya baik-baik saja dengan komunikasi yang terbatas (dengan ibu saya) dan sedikit stres. Saya kesal karena saya tidak bisa menjadi putri yang dia inginkan, tetapi saya lelah dikendalikan,” tambah pengantin wanita. .

Meski sempat dibungkam oleh ibunya, wanita ini bertekad untuk tetap menggelar resepsi pada musim panas ini. Dia juga tidak akan menceritakan rencana ini kepada ibunya dan hanya akan memberikan undangan ketika waktunya sudah dekat.

“Saya menikah dengan belahan jiwa saya, dan saya bahagia,” pungkas pengantin wanita.