Info

Kolaborasi Garuda Kencana Batik dan Henri Winata Hadirkan Pakaian Pernikahan Bernuansa Oriental dari Batik Tulis

Suara.com – Pilihan busana pengantin untuk pengantin pria mulai beragam. Garuda Kencana Batik kali ini berkolaborasi dengan Henri Winata Bespoke Menswear mengajak masyarakat Indonesia untuk melihat kain batik sebagai alternatif pakaian pernikahan.

Founder Batik Garuda Kencana, Yos Christian Addyputra mengatakan, dirinya dan Henri ingin memperkenalkan beberapa pilihan gaya untuk calon pengantin pria, mulai dari Batik Jaket Changshan, Batik Mandarin Collar dan Batik Koko Collar.

“Selama ini banyak yang memakai baju adatnya masing-masing untuk pernikahan. Kami pikir kenapa tidak menggunakan kain batik saja, yang merupakan kain budaya asli Indonesia,” kata Yos seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (23/3/2022).

Jaket Batik Changsan sendiri hadir dengan motif naga dan mega mendung dengan pilihan warna porcelain, cocok untuk dikenakan saat acara sangjit dalam budaya Tionghoa.

Baca juga:
Sebut Sedikitnya Ada 400 Ribu Anak Hasil Nikah Beda Agama, Koordinator PIS: Sering Abaikan Kemanusiaan

Kolaborasi dengan Garuda Kencana Batik x Henri Winata (Private Doc)
Kolaborasi dengan Garuda Kencana Batik x Henri Winata (Private Doc)

Sedangkan Batik Mandarin Collar hadir dengan motif phoenix merah yang cocok untuk prosesi pernikahan budaya Tionghoa sebagai pilihan yang lebih sederhana namun tetap elegan.

Terakhir, kerah Batik Koko hadir dengan kerah koko yang didesain dengan motif batik yang lebih klasik sebagai persembahan terhadap budaya tradisional Indonesia.

“Kami ingin membuktikan bahwa batik tidak hanya bisa dibuat menjadi kemeja dengan kerah biasa tetapi juga dapat dibuat menjadi Jaket Changsan, Kerah Mandarin dan kemeja dengan kerah koko yang tidak hanya dapat digunakan untuk bekerja, tetapi juga untuk pernikahan,” tambah Henri. .

Yos dan Henri menyadari bahwa dalam upacara pernikahan, batik lebih banyak dikenakan oleh keluarga dan kerabat selebran serta tamu undangan. Untuk alasan ini, pemilihan batik tulis dan potongan gaya yang berbeda diperlukan untuk membedakan pengantin pria dari tamu yang hadir.

“Kami di sini berpikir jika gaun pengantin sama dengan tamu, itu tidak akan baik-baik saja, apalagi pengantin wanita menjadi pusat perhatian di acara tersebut. Jadi kami hadirkan solusi di mana pakaian batik pengantin pria akan lebih menonjol. dan tidak sama dengan tamu di acara tersebut,” pungkas Yos.

Baca juga:
Pengantin curhat lebih dari Rp600 juta untuk menikah, aksi para tamu undangan bikin sakit hati